Text
Sistem Informasi Pemetaan Penghasil Cengkeh dengan Cluster pada Algoritma K-Means
Produksi cengkeh di kabupaten tolitoli yang di mana terbesar di semua kecematan, sebagai penghasil cengkeh. Peran dinas perkembunan untuk mengelompokkan dan memetakan mana yang menghasilkan produksi cengkeh, masih dalam kategori terbanyak atau pun sedikit.
Oleh karna itu dibutuhkanlah metode algoritma k-means, untuk mengelakster daerah penghasil cengkeh pada dilakukan berdasarkan data komoditi cengkeh, algoritma k-means mempunyai masalah sensitif terhadap penentuan prastisi awal jumlah clukter (K), untuk mengetahui apakah cluster yang ditentukan sudah oktimal, maka diperlukan evaluasi clustering dengan devies-bouldin index ( DBI ).
Hasil pengujian terhadap jumlah cluster memiliki kualitas yang berbeda, dslsm penelitian jumlah cluster berpengaruh pada nilai devies bouldin index (DBI), dalam penelitian jumlah cluster 3 sudah optimal. Pengujia jumlah cluster tiga (3) memiliki DBI lebih kecil yaitu 0.3904 dan jumlah cluster empat (4) yaitu 0.4184. didapatkan pemetaan dimana Kecematan Damsel, dampal utara, dondo, basidondo ,lampasio, dakopamean, dan Tolitoli utara masuk di Cluster 1(satu), kecematan Baolan, Galang masuk Cluster 2(dua) dan Ogoideide masuk Cluster 3 (tiga).
T180002 | TESIS-2018 ZUL s | Perpustakaan Universitas Handayani Makassar | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain