Text
Implementasi Algoritma Peramalan Jumlah Produksi Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Simple Moving Average dan Metode Weighted Moving Average Berbasis Web
Pada umumnya masyarakat sulit untuk menentukan hasil produksi atau hasil
panen kelapa sawit di masa yang akan datang, dimana masyarakat ingin meminjam
dana kepada perusahaan tetapi sulit untuk memprediksi hasil panen kelapa sawit
nya agar dapat menutupi dana yang akan dipinjam di perusahaan tersebut.
Metode Simple Moving Average digunakan untuk memprediksi jumlah
produksi tanaman kelapa sawit. Simple Moving Average atau juga disingkat SMA
adalah Moving Average paling sederhana dan tidak menggunakan pembobotannya
dalam perhitungan terhadap pergerakan closing price. Meskipun sederhana, SMA
cukup efektif dalam menentukan trend yang sedang terjadi di market. Metode
Weighted Moving Average didalamnya mempunyai perhitungan sederhana, pada
Teknik diberikan bobot yang berbeda untuk setiap data historis yang paling terakhir
atau terbaru akan memiliki bobot lebih besar dibandingkan dengan data historis
yang paling lama karena data yang paling terakhir atau terbaru merupakan data yang
paling relevan untuk peramalan.
Hasil dari penelitian ini adalah pada bulan oktober dengan data prediksi
sebesar 2085,33 dengan Simple Moving Average menghasilkan nilai MAPE sebesar
10%. Sedangkan Weighted Moving Average pada bulan oktober dengan data
prediksi sebesar 2138,83 menghasilkan nilai MAPE sebesar 8,62%. Berdasarkan
ketepatan penggunaan metode peramalan dengan MAPE dapat diketahui bahwa
kedua metode tersebut mempunyai kemampuan ramalan yang baik karena
menghasilkan nilai MAPE dibawah 10%, akan tetapi metode yang lebih tepat untuk
meramalkan produksi kelapa sawit adalah metode Weighted Moving Average
karena menghasilkan nilai MAPE yang lebih kecil.
S180060 | SKR-2018 NUR i | Perpustakaan Universitas Handayani Makassar | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain